Wujudkan Indonesia Emas 2045, FEB UI Dorong Pemerintah Transformasi Sistem dan Pembiayaan Kesehatan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) mendorong pemerintah untuk melakukan transformasi sistem dan pembiayaan kesehatan yang lebih efisien dan efektif dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Dekan FEB UI Teguh Dartanto mengatakan, investasi sumber daya manusia melalui kesehatan dan pendidikan adalah satu satunya cara menggapai cita cita Indonesia Emas 2045. Seperti diketahui pemerintah memiliki aspirasi pada 2045, di mana Indonesia ditargetkan menjadi negara maju, modern, dan sejajar dengan negara negara adidaya di dunia.
Karenanya, lanjut Teguh tujuan transformasi sistem dan pembiayaan kesehatan adalah mendorong terciptanya akses berkualitas, menyeluruh dan merata di seluruh lapisan masyarakat Indonesia. "Transformasi sistem kesehatan adalah pemerintah harus mulai menggeser sistem kesehatan yang menitikberatkan pada penyembuhan (currative). Menjadi lebih memberikan porsi besar kepada pencegahan dan promosi kesehatan,” ujarnya menekankan," kata Teguh dalam keterangannya, dikutip Minggu (29/10/2023). Teguh menyatakan, pihaknya akan mendorong transformasi melalui penelitian penelitian yang dihasilkan untuk menjadi evidence based policy.
Penjelasan BMKG soal Cuaca di Jawa Sangat Panas Padahal Musim Hujan, Kuak Pemicu Dieng Disebut Beku Halaman all Cak Imin Tak Tahu Istilah SGIE, Anies: Yang Penting Substantif Akibat Hamas Bombardir Israel, Ahli Sebut Serangan Zionis ke Gaza Paling Mematikan Dalam Sejarah
Pemboman Israel ke Gaza Paling Mematikan dalam Sejarah, Lampaui Bom Sekutu ke Dresden, Jerman? Ansarallah Houthi Yaman Singgung Aksi Berani Malaysia, Desak Semua Negara OKI Tolak Kapal Israel Dedie Rachim Beri Masukan dalam Forum KPK Mendengar : Paling Penting Mencontohkan Pada Orang Lain
Piala Asia 2023 Timnas Indonesia Jadi Skuad Termuda, Beda Jauh dengan Malaysia dan Thailand Bolasport.com Dampak Boikot Produk Pro Israel, CEO Starbucks Minta Masyarakat Berhenti Demo Kedai Kopinya Halaman all Selain itu, FEB UI akan melakukan kolaborasi yang erat dengan seluruh pemangku kepentingan dalam penelitian, pelatihan dan pendidikan untuk mengawal transformasi sistem dan pembiayaan kesehatan. Harapannya, agar tercipta transformasi yang berjalan cepat, efisien dan efektif.
"Sehingga FEB UI berharap bahwa the 8th Biennial Scientific Meeting ini dapat menghasilkan policy brief terkait dengan transformasi sistem kesehatan yang dapat dilaksanakan oleh pemerintah," ucap dia. Dalam kesempatan yang sama, Kepala LD FEB UI Abdillah Ahsan menambahkan, FEB UI berkomitmen untuk mendukung upaya upaya perbaikan kualitas kesehatan masyarakat di Indonesia. "Karena kualitas kesehatan yang baik adalah prasyarat untuk pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas menuju Indonesia Emas 2045. Transformasi sistem dan pembiayaan kesehatan harus dilakukan sebagai respon atas pembelajaran dari kerentanan dalam menghadapi krisis, pasca pandemiC ovid 19," tutur dia.
Dia lanjut menjelaskan bahwa transformasi sistem kesehatan ini pun menjadi komitmen negara negara anggota Badan Kesehatan Dunia (WHO). Hal itu sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas sistem kesehatan serta mengatasi ketimpangan kesehatan baik di dalam negeri maupun antarnegara. Oleh karena itu, melalui ajang ini LD FEB UI mempertemukan para pemangku kepentingan di bidang kesehatan masyarakat terutama yang terkait dengan ekonomi kesehatan. Yaitu para akademisi, pelaku industri dan bisnis kesehatan yang terkait dengan kesehatan masyarakat, industri obat, industri farmasi, hingga industri rumah sakit. Ada pula para pengambil kebijakan baik di pusat juga di daerah. Selain itu menghadirkan pula pemerhati, praktisi maupun mitra pembangunan di area kesehatan masyarakat.
"Jadi acara ini merupakan ajang untuk saling bertukar wawasan, bertukar gagasan mengenai bagaimana meningkatkan kualitas kesehatan secara umum. Juga bagaimana ekonomi kesehatan bisa berkontribusi kepada perbaikan kesehatan di seluruh Indonesia, untuk masyarakat Indonesia," ungkap dia. Abdillah menambahkan, setelah acara ini akan ada tindak lanjut konkret dalam bentuk penelitian, pelatihan, dan perumusan kebijakan terkait ekonomi kesehatan atau aspek kesehatan masyarakat secara umum. "Misalnya mengenai apa yang terkait dengan industri farmasi, terkait dengan teknologi kesehatan, terkait dengan promosi kesehatan . Jadi tindak lanjutnya adalah ada kegiatan kegiatan kerjasama antara industri kesehatan, pengambil kebijakan, dan para akademisi," tegasnya.